Mengenai Saya

Foto saya
menceritakan hidup, melepas + pikiran dan berbagi.
Diberdayakan oleh Blogger.

Archive for 2012

SAWARNA ..Part 2

Tidak berlama-lama di Pulau Manuk, menjelang maghrib kita lanjutkan perjalanannya menuju  Sawarna. Dari Pulo Manuk menuju Sawarna jaraknya sekitar 5 km  lagi. Sawarna sebenarnya bukan nama pantainya, akan tetapi nama desa dimana pantai-pantai itu berada. Selain itu menuju pantai ini kita tidak akan menemuinya dari pinggir jalan, atau berdekatan dengan tempat kita memarkir mobil, tapi kita markir mobil di pinggir jalan, dan selanjutnya  jalan kaki nyusurin gang sejauh kurang lebih 500 m. Disekitar gang inilah banyak rumah warga yang disulap menjadi penginapan atau sengaja didirikan penginapan-penginapan baru.  Hanya motor saja yang bisa masuk ke gang ini.
Parkiran Mobil Sawarna

Yang menarik adalah kita akan melewati terlebih  dahulu jembatan gantung yang melintasi sungai dibawahnya. Seru juga.. karena jembatan ini akan bergoyang2 saat kita melewatinya, biasanya cewe-cewe akan sedikit ketakutan ketika melawati jembatan ini.

Kebetulan kita dapat informasi dari seorang teman tentang CP ( contact person) yang bisa kita hubungi untuk mendapatkan penginapan. Satu tips yang sebaiknya kita lakukan sebelum kita datang ke sini terutama saat week end yaitu sebaiknya kita booking dulu  penginapannya, karena kalau kita goshow bisa jadi kita akan kesulitan mendapatkan penginapan karena hampir semua penginapan sudah di booking orang. Contact personnya bisa kita searching di internet saja, atau ya bertanya ke orang yang sudah kesini sebelumnya.

Jembatan Gantung
Kebetulan sore itu kita berkenalan dengan Kang Nana, dia yang dituakan di daerah situ. Berkat bantuan kang Nana akhirnya kita diantarkan ke sebuah penginapan yang lokasinya tidak begitu jauh dari pantai. Hampir semua kamar sudah di booking waktu itu, dan kita beruntung masih dapet 1 kamar kosong.
Perlu diketahui juga tarif penginapan disini agak beda dengan penginapan pada umumnya. Kurang lebih pasaran harganya kayak gini nih :
Kalau itungan perorang, dadakan saat weekend :
/orang      : kurang lebih Rp 120.000/ hari ( makan 3x/hari ), ini asumsi sekamar diisi 4-5 orang.
/kamar     : kurang lebih Rp. 500.000/hari ( tanpa makan ), kamar bebas mu diisi berapa orang aja
/orang      : kurang lebih Rp 250.000/hari ( makan 3x/hari ), kamar diisi cuman dua orang.

Nah kalau kita booking jauh hari sebelumnya, harga per-orang bisa lebih murah, kalau bisa nego per-orangnya bisa nyampe Rp 80000/hari sudah termasuk makan 3x/hari.

Untuk menu makan, ya jangan berharap menu makan mewah dengan harga seperti itu, tapi cukup worted kok untuk mengisi perut kita.
Villa Angsana
Villa Angsana
Dari Villa kita ini jaraknya paling 100 m ke pantai Ciantir, pantai yang paling dekat dengan lokasi kita. Ombak pantai ini cukup besar, tidak heran jika ada larangan berenang di pantai ini selain itu juga pantai ini seperti pantai lainnya ada gugusan karangnya. Akan tetapi ini jadi tujuan yang menarik buat para surfer, makanya jangan heran juga kalau disini banyak bule yang membawa papan luncur.
Gugusan Pantai Ciantir
Kalo bisa dibilang, dipaket wisata Sawarna ini jadinya ada beberapa lokasi yang bisa kita datengin sekaligus, kalau pada ikut paket dari jasa Travel, pasti paketnya adalah Pantai Ciantir, Tanjung Layar, Legon Pari, Karang Taraje dan Gua Lalai.  Masing-masing punya keseruan sendiri-sendiri nih mas bro dan jeng sist sekalian.. part berikutnya kita bahas ya..

Continued...


Nara Sumber :
- Catatan perjalanan pribadinya Oi
- Photo jepretan Oi, Hikmah, dan dari Mbah Google

SAWARNA ... Part 1

Nama ini baru tau dari seorang teman beberapa bulan belakangan, tempatnya berada di  daerah Banten, pantainya keren layak buat didatengin. Tidak banyak berencana akhirnya kita berangkat ke Sawarna di awal september 2012.

Berangkat dari Bandung sekitar jam 8.00 WIB, hari Jumat  31 September 2012. Kita berencana melewati Cianjur, Sukabumi, Pelabuhan Ratu dan Sawarna, tapi karena saat itu terpantau macet total di Pintu Tol Padalarang, akhirnya kita berinisiatif sedikit memutar keluar dari  Pintu Tol Cikamuning. Ternyata keadaan gak jauh berbeda kemacetan akibat kebakaran sudah menutup akses ke Padalarang. Akhirnya kita memutar melalui jalur alternatif ke Cipeundeuy, Rendeh dan keluar sebelum jembatan Citarum.

Dengan perjalanan santai kita dan termakan waktu macet akhirnya kita sampai di Sukabumi menjelang waktu sholat Jumat. Kita sempatkan dulu makan siang disini, karena hari cukup panas entah kenapa diantara kita semua setuju untuk makan Mie Bakso saat itu, dan kalau diperhatiin kayaknya kota Sukabumi ini surganya baso, banyak banget soalnya... sepanjang jalan mengarah kekota, yang namanya kios atau tempat bakso ga ada berhenti-berhentinya. Setelah kita makan bakso di Bakso SMAN 3  ( dinamai ini karena emang lokasinya depan SMAN 3 Sukabumi persis di deket Superindo Supermarket ) kita lanjutkan perjalanan kita menuju Pelabuhan Ratu.

Perjalanan dari Kota Sukabumi menuju Pelabuhan Ratu kalau tanpa berhenti bisa kita tempuh kurang lebih sekitar 2 Jam.  Dua jam perjalanan tidak berasa ketika kita sudah sampai di wilayah Pelabuhan Ratu, sejenak kita beristirahat di Pantai Karang Hawu.

Karang Hawu




Sebenernya pantai ini kalau dikelola dengan baik jadi pantai yang lebih indah dari keliatannya. Tapi sayangnya masalah klise di hampir semua objek wisata di Indonesia adalah kebersihan yang jauh dari harapan, pantai ini terlihat kumuh dan kotor. Apalagi pas hari libur dan week end.

Lupakan Karang Hawu, setelah istirahat sebentar kita lanjut perjalanan menyusuri pantai selatan Sukabumi dan Banten ke arah barat menuju tujuan terakhir kita yaitu Sawarna. Perjalanan menuju Sawarna dari Pelabuhan Ratu ini rutenya  naik turun dan berkelok. Ya ..buat para driver perlu extra waspada  di jalan ini, karena selain naik turu dan berbelok, jalanan nya pun tak terlalu lebar. Tapi perjalanan nya gak gitu ngebosenin kok.. karena pemandangan pantainya juga emang asiiik.

Gugusan Pantai Karang Hawu

Sebenarnya ada jalan pintas yang bisa memangkas waktu perjalanan sampai 1 Jam, tapi terus terang kita lupa jalannya dimana dan petunjuknya apa, yang jelas setelah memasuki wilayah Banten, sekitar 30 menit dari gapura selamat datang ke wilayah Banten, maka ada jalan di sebelah kiri, jalannya kecil sih, dan jalan ini gak ada petunjuk arahnya kalau itu menuju ke Sawarna.

Setelah kurang lebih 2 jam dari Pelabuhan Ratu kita pun tiba di Gerbang Sawarna. Pantai pertama yang kita singgahi adalah pantai  Pulau Manuk .
Pantainya persis di pinggir jalan, ada tempat parkir mobil, pantai ini memang di set sebagai tempat singgah sesaat saja, karena tidak ada penginapan disini. Pantai ini dinamai pantai Pulau Manuk karena konon di pantai ini ada karang yang menjadi tempat manuk ( Burung ) beristirahat dan dalam jumlah yang cukup banyak, maka jadilah dinamai Pulau Manuk.

 Pantai Pulau Manuk



Sampai menjelang Sunset kita bersantai di Pulau Manuk, pemandangan menjelang Sunset disini cukup eksotis untuk dinikmati karena darinpantai kita akan melihat langsung ke arah matahari mulai terbenam.
Sunset di Pulau Manuk

 Lanjut Part 2 ye.....





ROEMAH ENAK ENAK



Waktu makan siang... dan kala cacing diperut sudah tidak mentolelir lagi maka yang harus dicari segera adalah tempat makan. Kebetulan saat itu kita tersesat di daerah Cihapit Bandung. 

Cihapit dikenal dengan jajanan kulinernya dibandung,banyak jajanan disini, salah satunya didalam pasar Cihapit terdapat sebuah rumah makan sederhana yang tak pernah sepi dari pengunjung baik dalam dan luar kota. Nama tempat makan itu adalah "Ma Eha". Tapi bukan ini yang bakal kita bahas sekarang.

Jadi ketika diantara kebingungan untuk meambal rasa di perut, setelah ketemu perempatan jalan RE Marthadinata kita terus lurus.. tanpa sengaja kita ketemu tempat makan nama yang terpajang disitu adalah "Roemah Enak Enak". 

Setelah kita memasuki resto ini, pertama kali yang terkesan adalah prasmanan dan meja bangku yang ditata dengan nuansa Jadul ( Jaman Dulu ), tidak ada sofa yang modern atau interior yang terlihat mewah, tapi tetap terlihat elegan. Sepertinya memang konsep yang dibawa adalah membawa kita untuk bernostagia kembali kejaman gw masih kecil. Kalau kita dulu pernah maen ngadu gambar bareng temen-temen kita, nah gambar-gambar itu ada tuh dipajang di dindingnya, Flash Gordon terus sampul komik petruk gareng ada juga.

Roemah Enak Enak beralamat di Jl Cihapit no 33, Bandung. Kalau kita bergerak dari Jl. RE Martadinata menuju ke Jl A Yani, maka pas kita ketemu persimpangan jalan Cihapit kita belok ke arah kiri, mungkin sekitar 50m dari perempatan udah keliatan tempatnya.





Suasana REE
                                  
Prasmanan REE
                                              
Walaupun ketika masuk temanya terkesan ala sunda, tapi kalau bicara menu sebenarnya menu yang disajikan adalah menu Nusantara, walaupun memang mayoritas menu Sunda,dan menu western juga ada. Menu makan dan minumnya nya juga menurut  gw si tampilannya asik,  antara menu makan dan menu minum dibikin terpisah.


Menu Makanan

menu minuman
Masalah harga makanan dan minuman, menurut gw sih disini murah, harga makanan dan minuman tidak ada yang lebih dari 30000 rupiah, jadi kalau cuman punya duit 30000 gw pikir sih udah bisa makan kenyang disini.

Masalah rasa, makanan disini enak-enak juga yang gw suka sih sop iganya menurut gw enak, tampil dengan kuah penuh rempah dan santan, jadi kuahnya ga bening seru sih menurut gw.  
strawberry coffee
Red temtation

Kalau minuman, hmmmm.. terus terang gw suka banget ama strawbery coffee. Hasil mix antara coffe & strawbery, ngebuat citra rasa sendiri yang beda. Ada juga Red Temtation yang disajikan didalam toples, terlihat unik.  Ada juga Red Temtation yang disajikan didalam toples, terlihat unik. Ada juga Red Temtation yang disajikan didalam toples, terlihat unik.

So.. buat mas bro dan sistah yang mau makan murah tapi tetep OK.. Roemah Enak Enak boleh deh dicoba.






"SANTOLO" The Part of Beautiful Things of Indonesia..End

Perjalanan melewati garis pantai Garut selatan ini memang bukan perjalanan yang membosankan. Sepanjang jalan yang berada di pinggir pantai menyajikan pemandangan yang memang gak ngebosenin mata.


menurut gw ini indah..!

 Sawah, sungai, jembatan, laut adalah pemandangan yang mendominasi perjalanan kita. Entah mesti ngomong apa lagi gw  buat kekaguman gw ini."it is a part of beautiful things of Indonesia" guys. Kayaknya ga seru banget kalau kita sibuk ke luar negeri buat jalan-jalan sedangkan kita gak tau apa yang ada di negara kita sendiri.
wow.. Bandung masih 236 Km lagi..!!!!


Menuju Bandung kita akan menuju ke arah barat, dan setelah masuk ke wilayah Cidaun kali ya.. kita nanti akan bertemu pertigaan jalan dan kita akan berbelok ke kanan menuju ke arah Naringgul. Melewati daerah ini sebenernya kita di iming- imingi perjalanan yang menarik dari informasi yang kita dapet dari si penjual buah.


Perjalanan awal menuju Bandung via Ciwidey ini memang tidak begitu menyenangkan, bukan karena pemandangannya atau apa tapi karena jalanannya yang luarrr biasa. Perjalanan via Ciwidey ini mungkin stengahnya didominasi oleh rusaknya jalan yang kita lewati, cerita tentang banyaknya air terjun tak kunjung keliatan juga, hampir putus asa kita ngelewatin jalan ini. Untungnya memang kembali pemandangan yang eksotis ini yang menenangkan kita. Kita seperti berjalan benar2 ditengah hutan belantara diantara tebing dan jurang.


Catatan pemting dari gua kalo mau ngelewatin rute ini adalah " Pastikan mobil lu prima 100%, jangan pake mobil sedan yang ceper"di jamin lu bakal susah kalo ini dilanggar. Tapi setelah 2 jam lebih kita jalan, akhirnya cerita itu mulai terbukti. Kita bertemu dengan air terjun pertama yang persis berada di pinggir jalan. Gak  boleh nggak STOP kita disini.




                                                               Curug Pinggir Jalan


Pemirsa .... setelah kita menemui jurug ini, sepertinya perjalannan menjadi semakin menarik, mulai terkuaklah semua cerita si Mamang  Buah yang kita temui di garut. Setelah kita melewati jurug pinggir jalan ini maka kita terus menemui berbagai  curug yang lain. kiri kanan curg and curug.
Kita beralan diantara  dua tebing, , kita berjalan diantara diantara dua tebing , dan kedua tebing itu dihiasi oleh curug-curug.. pokonya kita nihseolah berada di negeri entah berantah, indah pisaaannn ajiiiiip.. Dua tebing tinggi dengan jurug dan ditengah terhampar sawah dan sungai deras dengan bebatuan. Gua ga tau lagi mesti gimana cara ngegambarin keindahan alam disini.


Tapi  satu yang belum terselesaikan yang kita belum temuin yaitu kita belum ketemu dengan tempat makan, tapi tidak lama setelah kita menikmati keindahan curug-curug itu kita tiba di pertemuan antara dua tebing, yang dibatasi dengan sungai, namanya sungai Cipandak kalau gak salah sih.

Ngobrol sedikit dengan petugas warung dan bapak2 PU, diketahui kalomenuju Bandung sekitar 60 km lagi, tapi yang membahah=giakan adalah jalan kedepan itu udah bagus hot mix.. Alhamdulillah….Dan menurut bapak PU semua jalan bandung garut akan diperbaiki yang katanya Akhir Tahun ini sudah harus selesai…wah kalo dah selesai jarak Bandung GASELA cuman 150 kiloan doang, plus sepanjang jalan kita bakal nikmatin swasana luar  biasa, jalanan yang menjual sebagairute wisata.. tooop..!
Dan setelah dari warung kita jaan kembali kita di suguhkan pemandangan luar biasa, gak berenti2 nya anak2 kagum liat alamnya, plus nyanyi2 lagu Adel 21, kabut, kebun the, gunung, ada ROL nya matahari diantara kabut… wah ga tau lagi gw ngomongf apa lagi ngeliat alam ini..jadi mendadak rohis..dan Cuma bisa ngomong SUBHANALLOH…
Masuk Ciwidey kita sudah gak asing lagi ama jalan dan pemandangannya, tak tahan menahan lapar, dan akhirnya kita makan malamdi kampung sawah didaerah Soreang..penuh dengan makanan  yang kita santap..1/2 jam kemudian hilang sudah keindahan dan kita sudah berada lagi dikesemrawutan kota Bandung..
Ngedrop temen temen dimulai dari EDO,INO, HIKMAH  gw pun tiba di rumah dengan selamat.. Alhamduulillah…
Dan kembali disambut dengan BAU EE kucing tetangga yang pasti dengan leluasa menjadikan halaman rumah kita sebagai tempat berak yang nyaman, tanpa ada usikan dari penghuninya.. HOME SWEET HOME…

                 2 tebing ditengahi sungai


        warung si bapa tempat melepas lapar
 Curug rainbow sisi jalan

Tebing dan sungai..ajiiip..!

 sedikit view disana..ajip ga?
 
Sudah masuk ke daerah perkebunan teh di ciwidey nih..



Indonesia is a beautiful country..isnt it?




"SANTOLO" The Part of Beautiful Things of Indonesia Part 4

Abis-abisan menikmati keindahan Goa Lalai ( ini sebenarnya gw ga tau tulisannya bener apa gak..hehe) kita akhirnya melanjutkan perjalanan kita, itupun karena hari sudah mulai malam. Kita memutuskan untuk menginap di Ranca Buaya, pantai yang sebenarnya lebih banyak diketahui sebelumnya dibanding Santolo.

Tujuan kita sebenernya disini hanya pelarian dari kegagalan kita menginap di vila Om Diki, karena kekhawatiran kondisi jalan dan hari yangsudah malam. Karena mahluk diperut kembali menjalankan aksinya untuk memberikan kita sinyal lapar akhirnya kita makan malam di Ranca Buaya, korban dari aksi lapar kita adalah "Warung Sea Food Wak Jabrig", tanpa tedeng tanpa aling-aling kita bantai menu2 favorit kita masing-masing.Udang, cumi, kerang kita bantai, cukup enak dan murah wak jabrig ini, sekitar 4 menu makan dengan porsi untuk 5 orang kita cukup ngeganti dengan uang skitar 280.000 rupiah saja.

Selesai makan, saatnya kita istirahat total. Pencarian penginapan kita jatuh pada Hotel The Potrek. Ratenya 250.000 untuk non AC dan 300.000 untuk yang AC. Ini mungkin karena week day jadi ratenya relatif  murah.

Tujuan kita selanjutnya adalah vila pribadi milik om Diki yang langsung berbatasan dengan pantai.
tak sabar menyaksikan kebenaran cerita Edo tentang vila itu dan pantai di depannya. Setelah ragu dengen kondisi jalan akhirnya gw putusin membawa kendaraan tempur gw masuk kedalam jalan berbatu, itu setelah  mendapatkan keyakinan yg diperkuat orang situ.
Setelah berjuang memasuki jalan berbatu akhirnya kami sampai juga. Segera saja kami menuju vila yang dimaksud, tak banyak si aktivitas disini karena ternyata cuaca saat itu cukup terik, jadi hanya sarapan  dan mandi plus menikmati pemandangan yang ada. Tetap takjub dengan keindahan alam GASELA. Tak Lama berada disini setelah menghayal sekian lama dan berdoa bahwa :
“SUATU SAAT DIANTARA KITA HARUS ADA YANG MEMILIKI TEMPAT KAYAK GINI….!!! “
Mimpi yang berharap suatu saat bisa terwujud.., no problem kan ..??? segala sesuatu berawal dari mimpi..!!
Selesai mandi, beres2 siap cuss lagi, dan ternyata kita semua kehausan, beruntunglah ketika nyampe di jalan aspal.. ehhh ada mobil penjual buah lagi nongkrong. Gak panjang lebar “BANTAIIIIII……!”
Berpotong2 semangka dan melon habis kita bantai, untung kita masih cukup sadar untuk tidak memakan dengan kulit-kulitnya.
Bingung memutuskan rute pulang yang kaan kita lewati, dan setelah berdiskusi panjang ama si mamang penjual buah, akhirnya kita memutuskan untuk menuju bandung VIA Ciwidey.
Katanya si emang, dibanding VIA pangalengan jalan ke Ciwidey lebih bagus jalannya, ada jalan rusak tapi gak sepanjang jalan ke Ciwidey, jalan rusak nya palingan cuman 9KM.
Woke….. BRANGKAT…..!! very exsiting karena diantara kita belom ada  yang pernah ngelewaatin rute ini…huhui….!!!

pemandangan sepanjang  jalan





vila om diki ini langsung ngadep pantai loo.. ajiiip!




"SANTOLO" The Part Of Beautiful Things of Indonesia Part 3

Beeeuuu.. waktu melalaikan kita..mu ngelanjutin cerita santolo aja lama banget. Biar lama gak dilanjutin keindahan alam Santolo pastinya ga mudah buat dilupain... pasti.!
Selesai bermain-main di Santolo, kita berencana melanjutkan perjalanan menyusuri pantai selatan Garut ini, terlebih Edo menawarkan beberapa lokasi yang terkesan sangat eksotis bedasarkan ceritanya dia.
Setelah membersihkan diri masing-masing dari pasir Santolo ,kita akhirnya berangkat..lanjuuut..!

Sayangnya cuman gw di rombogan ini yang bersertifikat SIM A, alias gw doang yang bisa nyetir, disaat yang lain bisa dengan leluasa melihat kiri dan kanan menikmati keindahan pantai selatan ini. Tapi asli, sepanjang perjalanan ini pemandangannya emang ga ngebosenin, ajiiip.....! Sawah, Gunung dan laut tersaji lengkap disini.

Jadi friends, Edo sebelumnya nyeritain tentang eksotisme sebuah tempat yang dia Sebut Gua Lalai. Gw sih ngebayangin seremnya, tapi dia selalu nyeritain keindahannya..mmh.. jadi penasaran. Sekitar 45 menit perjalanan santai, tanpa petunjuk dan tanpa tanda yang mudah diingat, tiba-tiba mobil kita disuruh berbelok kekiri. Cuman ada jalan tanah berbatu, dengan lebar pas satu mobil, dengan terpaksa mobil sedan ini dipaksa melewati jalan yang bukan peruntukannya. Untuk tidak terlalu lama buat nyampe di tujuan. Dan tibalah kita di suatu tempat yang si Edo bilang "GUA LALAI". Mendengar nama ini gw jadi inget jaman penataran P4 jaman SMA dulu.. (ehh. gw mah STM ) ceritanya gw ga ngerjain tugas dengan bener trus dihukum suruh lari beberapa keliling sambil teriak " Saya Lalai..saya lalai..saya lalai.!" ya kalao yang dihukum anak gaul dan bebas mungkin yang dia teriakin adalah ya ini " Gua Lalai.. Gua lalai.. Gua lalai..!"  ahh .. lupakan itu..!

Setelah mengistirahatkan mobil yang kita tumpangin, dari tempat kita parkir pun udah langsung keliatan indahnya pemandangan di lokasi ini. Jadi kita sekarang berada di bibir jurang ( kalo bisa dibilang begitu..), dan dibawah kita terbentang pantai lengkap dengan ombak besar laut selatan. Dan sekarang Gw percaya dengan semua omongan si Edo sebelum kita sampai disini.  Entah apa yang bisa Gw omonin tentang tempat ini, cuman kagum  akan keindahannya. Gw pernah browsing sebelumnya tentang Santolo, dari hasil browsingan itu, Gw dapet sebuah foto yang dia bilang Tanah Lot nya Garut Selatan, pas Gw ketempat ini sepertinya kita berada di tempat yang disebut si internet Emang gak terlau berlebih sih kalau kita bilang seperti itu karena emang tempatnya seperti itu.
sedikit view Goa Lalai..ajjiiip!

Yang bikin bingung cuman penamaannya yaitu Gua Lalai, karena gw sendiri gak ngeliat ada gua disana, entah karena kita berada di atas sementara Gua Lalai itu sendiri ada di tebingnya. Belakangan gw baru tau ternyata tempat yang kita nikmati ini adalah kepunyaan Om Diki, pemilik yang sama dengan vila pinggir pantai yang akan kita singgahi nanti.
Terlihat kecil diantara kebesaran Allah.. 
Tunggangan diabadikan juga ateuuh..ga ada dia ga nyampe.

"SANTOLO" The Part of Beautiful Things of Indonesia. Part 2

Ampe mana kemaren ya..?? mmmh kalo ga salah cerita kita berakhir di meja makan. Satu jam selepas makan kita nyampe lo di Pantai Santolo. Ni Pantai letaknya satu RT ama station peluncur Roket nya LAPAN.

Keindahan pantai Santolo memang sepertinya udah keliatan dari jalan menuju pantai Santolo. Seperti biasa sebelum masuk area parkir kita terlebih dahulu dicegat oleh petugas restribusi, jadi kita bayar ongkos masuk. 1,2,3,4,5, oke lima orang dikali berapa ya agak lupa gw,kalo ga salah 3000 apa 5000 rupiah yah, ya pokoknya sekitar itu lah, dan kembaliannya kita dapet satu karcis. Lah pak.. kan 5 orang!! Ternyata catut mencatut, korupsi kecil-kecilan di regenerasi dengan baik. Tapi tak apalah mereka mungkin hanya sebatas untuk tambahan makan, tidak seperti mereka yang di pusat yang mungkin memang buat muasin nafsu mereka.

Yaa.. jadi kemana-mana..! Ok bayar restribusi sampai juga kita ke parkiran, antusias sekali kita.. Edo dengan celana "Gemes" nya, Hikme dengan topi lebarnya, dan Ino dengan clana STRIT nan ketat.. yeee!!

Jadi pemirsa, Santolo ini ada 2 bagian, yang satu bagian pantainya yang berpasir putih, disisi yang lain pantai berkarang, sama kali ya kayak Pangandaran. Bedanya di Santolo mu kesisi pantai berkarang kita mesti nyebrang dulu pake Perahu.

Nyebrang pake perahu per orang bayar 4000 rupiah, menuju pantai tujuan kita bayar restribusi lagi 2000 rupiah, dan seperti sebelumnya, karcisnya cuman satu..

Begitu liat pantainya, gw setuju banget kalau pantainya emang keren.. hamparan karang dari bibir pantai berpasir putih.. ajiiip..! belom lagi katanya ada bendungan di pantai ini, sayangnya gw ga sempet kesana. Sekitar satu jam lebih kita abisin buat main di pantai bekarang ini, foto- foto pasti jadi aktivitas wajib doong!

Di Santolo juga ada banana boat nya loh.. kalo yang mau maen bisa di go head, tapi gw gak tau nih berapa taripnya, karena kita masih mau menuju lokasi-lokasi lainnya di Garut Selatan ( GASELA) ini.

Sayangnya si menurut gw di Santolo ini, fasilitas penginapan dan prasarana lainnya mesti di tingkatkan lagi. Penginapannya masih belum representatip, kebersihan di sekitar pantai juga kayaknya masih kurang.. jadi Goo Santolo gw yakin ni pantai punya potensi buat aset wisata kita.

Lanjut di part 3 Guys....!!!

Edo dan Celana Gemesnya..wow..!

Gw juga mau doonk exist..
And This We Are..!
Dari kiri ke kanan : Hikmah, Nitnot,Ohoy, Edo, Ino, dan gw lagi moto..

ni pantai Santolo





"SANTOLO" The Part Of Beautiful things Of Indonesia


Minggu 22 April 2012,

Kita ber 5 ( Oi"sebagai gw sendiri", Nita "my wife", Ino, Edho, Hikmah ) dan jagoan kecil kita Athaya " Othoy", memulai perjalanan yang udah  kita rencanain sebulan sebelumnya, yaitu perjalanan ke Pantai Santolo. Kumpul di Griya Yogya  Pasteur, kita 'cuss' sekitar jam 8.30 WIB. Setelah masukin bawaan masing2 ke bagasi akhirnya kita berangkat juga.

Masuk gerbang  tol Pasteur dan keluar Cileunyi, kita agak kehambat nih di daerah Cicalengka, ternyata ga cuman di Lap. Gasibu yang ada  "surprise market" tiap hari minggu disini juga..! Lumayan yang namanya pasar beginian ga ada yang gak ngabisin jalan ama  gak bikin macet, dua-duanya sama-sama efek samping yang ga bisa dipisahkan, kayak anak kembar yang pengennya barengan mulu.

Setelah lewatin macet pasar kaget ( red. surprise  market ) kta putusin ngisi perut pagi hari dulu alias sarapan. Kita putusin buat berhenti di Dunkin Donuts chapter Cicalengka. Seriuzz ni Dunkin kayaknya yang paling OK di Bandung, ( kalo Cicalengka masih dikategorikan Bandung..) selain tempatnya gede, design tempatnya juga asiik.. enakeun..tapi kok sayangnya ada di Cicalengka ya..?? masa kita mu nge Dunkin yang enak mesti ke sini..ga sesuai di Ongkos..

Selesai sarapan kita langsung lanjutin perjalanan menuju Santolo, lewatin kota Garut " Swiss van Java ", kita berbelok menuju ke arah Cikajang, perjalanannya seru! Pemandangan sepanjang jalan ga ngebosenin asli Ajiip.. sesuai lah ama julukannya, Gunung Papandayan jelas  di depan mata. Sekitar 1 jam dari kota Garut kita mulai ngelewatin jalanan berliku nih pemirsa, jalanan diantara bukit dan perkebunan, biar jalanan kecil dan belok-bulak tapi ga ngebosenin, selain kita ternyata banyak para penjajal betis alias para pesepeda, ga tau mereka asal dari mana, ntah dari Bandung, Jakarta atau Garut, ngbayangin aja gw dah pegel. La kita aja yang tinggal injek gas ma rem sesekali kopling berasa pegel, apalagi mereka yang gowes..!

Karena waktu sudah menunjukan jam makan siang, akhirnya kita nemuin tempat makan yang keliatannya si enak and representatip,cuman gw lupa apa nama rumah makan nya. Yang  jelas ciri-ciri nya di etalase nya banyak ayam gantung diri, terus deket banget ama tikungan. Hehe.. selamat mencari tempat makannya ya.!

Tapi tempat makannya asiik banget lo.. di pinggir tebing kalo kita keluar kita langsung ngeliat pemandangan epol.., lembah, sungai, hijau ni pemandangan bikin kita lupa pesen ama lupa bayar.. !!
Kitapun pesan,menu yang kita pilih mayoritas adalah Ayam ++ ( plus lalap,sambel, tehu tempe kerupuk..jangan mikir yang laen2!), kecuali si Ino, ni anak emang agak autis and ga tau diri, bayangin aja dari sekian banyak Ayam terbunuh, dipajang sedemikian rupa biar merangsang , dengan pose ayam ngangkang dan tergantung begitu.. eeehhh dia malah pesen Indomie rebus polos..gubrak.!!

Setelah kita bantai semua menu makan siang kita dan sedikit beristirahat, tiba saatnya waktu yang paling tidak kita nanti-nanti yaitu " BAYAR" . Dua lembar uang seratusan disiapkan melihat porsi yang kita makan, apalagi Hikmah yang dengan bangga memberikan testimoni kalau nasi di situ enak, makanya dia yang paling banyak makan nasinya..

Tung itung itung, ternyata apa yang terjadi total semuanya adalah IDR  90.000,- busyet dah murah amaaatttt, ni yang jualan mang ga niat kali ya! gw mikir ni untung apa nggak aja dah ampir mau stroke. Pokonya terimakasih buat si Ibu , yang telah membuat Hikmah lupa akan berat badannya, dan Ino menyesal akan pilihan menu makannya.

Sebagai bukti  cerita gw diatas..


Ajiip gak pemandangan di luar Rumah Makan?

Ino (membelakangi kamera), Hikmah, & Edo bersiap bersantap

Ni dia bangkai makanan seharga IDR 90000,- ( kalau ada terlihat betis mohon maaf itu tidak layak dimakan, abaikan saja!!!!)











                                                                                                                        














 
 
 
 
 
 
 
Woke.. Chapter 1 ini dulu aja ceritanya, dah malem its time to sleep! hehe
Tag : ,

- Copyright © Just_Oi - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -