- Back to Home »
- Bapak Kantin itu bukan Kepala Sekolah
Posted by : Just_Oi
Minggu, 06 September 2015
Ada yang menarik ketika Saya mengikuti program Kelas Inspirasi Garut untuk pertama kalinya. Selain bertemu dengan relawan-relawan yang luar biasa, Kelas Inspirasi Garut yang pertama kali ini juga mempertemukan kembali dengan realita pendidikan di tingkat dasar yang unik.
Ketika tergabung dengan Group KI (Kelas Inspirasi) ini, seperti biasa langkah awalnya adalah koordinasi dengan sekolah dimana nantinya kita akan melakukan acara KI. Koordinasi ini diwakilkan oleh anggota group Kami yang kebetulan memang berdomisili di Garut.
Hasil survey inilah yang akhirnya mempertemukan kita dengan sosok Pak Yayat yang membuat Saya tertarik untuk menuliskan disini.
Kenapa Pak Yayat ?? sosok bapak yang satu ini memang perlu dicatat, bagaimana tidak.. beliau dikenal disekolahnya adalah seorang penjaga kantin, tetapi dari awal koordinasi mengenai kegiatan KI yang akan dilaksanakan di Sekolah ini dilakukan bersama Pak Yayat, biasanya kalau disekolah lainnya dilakukan dengan Kepala Sekolahnya.
Prihatin sih.. mendengar ketika survey sekolah dilakukan bapak KepSek saat itu berada disekolah tetapi tetap mengarahkan temen kita yang survey untuk menghubungi Pak Yayat untuk mendapatkan informasi mengenai sekolah. Lah .. terus apa yang dilakukan oleh Pak KepSek dan guru yang lain yang notabone seharus lebih berhak dan berkewajiban untuk mewakili sekolah??
Sayangnya justru para pendidik ini ketika kita melakukan survey sedang melakukan permainan kartu. Ya sudahlah mungkin mereka lelah.. dan perlu santai sesaat.
Tibalah kita di hari dimana KI ini di mulai di sekolah. Luar biasanya yang menyambut kita di awal, yang memberikan pembukaan dll adalah Pak Yayat inilah. Saya nggak tau dimana WaKepSek dimana bidang kesiswaan atau guru2 tetap yang lain? Walaupun Kita akui bahwa Pak Yayat ini juga sungguh luar biasa untuk seorang guru pengganti atau penjaga kantin. Cara beliau membuka acara, tutur katanya juga memang mencerminkan kalau beliau bukan penjaga kantin biasa. Dan kelihatannya siswa didik dan Guru juga menaruh respect dan mnghormati beliau. Memang ketika apa yang kita berikan itu sungguh-sungguh dan lebih, maka kita akan menerima juga yang lebih dari apa yang seharusnya kita terima.
Yang mau dicatat disini adalah.. bekerja di dunia pendidikan tidak hanya harus berupa profesi. Tetapi disitu juga harus melibatkan hati, "passion", kenapa?? karena disini melibatkan masa depan anak didik, melibatkan masa depan bangsa. Kualitas masa depan bangsa tentu juga berawal dari apa yang mereka dapatkan di ruang kelas. Tidak hanya materi ilmu tapi juga tentunya sikap, prilaku pun akan tercermin dari apa yang mereka lihat dan dapatkan disekolah.
Pak Yayat adalah sosok dan pribadi yang mencerminkan itu. Walaupun mungkin secara status beliau hanya penjaga kantin di sekolah, hanya sebagai guru pengganti di sekolah, tapi apa yang diberikan pastinya adalah sesuatu yang lebih dari yang seharusnya dia lakukan.
Salam hormat Saya untuk Pak Yayat dan orang-orang seperti Pak Yayat di Indonesia.
Pak Yayat: Belakang ke-4 dari kanan |
Maaf bang sebelumnya, saya Rendi Budiarto salah satu guru sdn tarogong II, pertama-tama saya mau berterima kasih atas kedatangan kaka-kaka semua di sdn tarogong 2. yang kedua saya mau meluruskan tentang abah yayat. beliau itu bukan penjaga kantin ataupun guru pengganti, beliau itu adalah seorang guru PNS senior dan yang menjadi wali kelas di kelas VI tahun pelajaran 2014-2015 (pada saat itu), sekarang menjadi walikelas kelas 4. beliau itu salah satu guru senior yang kami hargai dan kami hormati (makanya kami panggil "ABAH"). terimakasih sebelumnya dan mohon di luruskan. salam kepada kaka-kaka kelas inspirasi semuanya dari kami guru-guru SDN tarogong 2
BalasHapusMaaf bang sebelumnya, saya Rendi Budiarto salah satu guru sdn tarogong II, pertama-tama saya mau berterima kasih atas kedatangan kaka-kaka semua di sdn tarogong 2. yang kedua saya mau meluruskan tentang abah yayat. beliau itu bukan penjaga kantin ataupun guru pengganti, beliau itu adalah seorang guru PNS senior dan yang menjadi wali kelas di kelas VI tahun pelajaran 2014-2015 (pada saat itu), sekarang menjadi walikelas kelas 4. beliau itu salah satu guru senior yang kami hargai dan kami hormati (makanya kami panggil "ABAH"). terimakasih sebelumnya dan mohon di luruskan. salam kepada kaka-kaka kelas inspirasi semuanya dari kami guru-guru SDN tarogong 2
BalasHapus