Archive for April 2015
Pantai Carocok Painan
Perjalanan Kita ke Padang sebenarnya hanya persinggahan, tujuan Kita yang utama adalah ke Kota Painan, dimana nenek kami tinggal. Jarak antara Padang-Painan adalah sekitar 77 km, karena hari itu cukup padat lalulintas *maklum hari lebaran* maka perjalanan kami tempuh dengan waktu sekitar 2,5 jam. Perjalanan dari Padang menuju Painan sebenarnya tidak membosankan. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan yang indah, perpaduan antara pebukitan, sungai, sawah dan pantai.
Begitu kita lepas dari kota Padang, kita akan disuguhi pemandangan indah Teluk Bayur. Kita akan berjalan dijalan aspal yang mulus sambil nikmatin pemandangan laut beserta kapal-kapal yang merapat di Teluk Bayur.
Pokoknya selama perjalanan ke Painan ini bukit, sawah dan pantai akan sering kita lihat.
Kota Painan adalah kota kecil yang menjadi ibu kota kab. Pasisir Selatan. Kota ini sebenernya menyimpan objek wisata pantai yang bisa dibilang oke banget.
Salah satu objek wisata favorit di Painan ini adalah Pantai Carocok.
Bukit Langkisau
Bukit Langkisau merupakan salah satu objek wisata andalan kota Painan. Di bukit Langkisau ini kita akan diberikan suguhann pemandangan kota Painan dari ketinggian. Kita akan melihat dengan jelas alam Painan dari bukit ini.
Pastikan kendaraan kita dalam kondisi prima ketika kita akan menuju Bukit Langkisau, karena kita akan menghadapi tanjakan yang cukup curam untuk bisa tiba ke puncak bukit. Tapi setelah tiba di punca, semua akan terbalaskan dengan pemandangan indah yang kita liat dari sini.
Untuk menikmati objek wisata ini kita cukup membayar tiket masuk 5000 rupiah saja, ditambah ongkos parkir se-ikhlash nya.
Pantai Carocok
Beberapa orang bilang pantai ini tak kalah dari Pantai Sanur yang ada di Bali. Hmm... bisa jadi.. karena sebenernya pantai ini memiliki perairan jernih dan pantai berpasir putih, kita masih bisa melihat ikan kecil yang berenang diantara karang.
Dalam kawasan Objek Wisata Pantai Carocok Painan ini Juga terdapat sebuah Pulau Batu Karang yang tersambung dengan ujung Bukit Langkisau.Yaitu Pulau Batu Kareta. Dahulu Pulau Batu Kareta dapat dicapai hanya Pada saat air laut Surut, akan tetapi sejak dibangunnya Jembatan oleh Pihak PEMKAB Pesisir Selatan Pulau Batu Kareta ini dapat dicapai kapan saja karna sudah terintegrasi dengan jembatan.
Dalam kawasan wisata ini kita bisa menikmati berbagai wahana yang disediakan. Ada banana boat, jet ski, donat dan perahu untuk sampai ke Pulau Cingkuk dimana semua wahana ini disediakan. Kita nggak usah ngebayangin harga yang biasa kita dapat di tempat lain yang kadang diluar jangkauan kocek kita. Disini wahana nya ditawarkan dengan murah.. kalau gak boleh dibilang murang banget. Padahal hari itu kita masih masuk di hari liburan Lebaran
Nih.. daftar harganya :
- Nyebrang ke Pulau Cingkuk : Rp 10,000 / orang
- Banana boat : Rp 20,000 / orang
- Donat boat : Rp 25,000/ orang
- Jetski : Rp 100,000 / orang selama 15-20 menit.
Murah nggak tuh ..?? dan untuk masuk ke kawasan ini kita hanya dikenai biaya parkir Rp 5000 dan tiket masuk Rp 5000 / orang.
Begitu kita lepas dari kota Padang, kita akan disuguhi pemandangan indah Teluk Bayur. Kita akan berjalan dijalan aspal yang mulus sambil nikmatin pemandangan laut beserta kapal-kapal yang merapat di Teluk Bayur.
Pokoknya selama perjalanan ke Painan ini bukit, sawah dan pantai akan sering kita lihat.
Kota Painan adalah kota kecil yang menjadi ibu kota kab. Pasisir Selatan. Kota ini sebenernya menyimpan objek wisata pantai yang bisa dibilang oke banget.
Salah satu objek wisata favorit di Painan ini adalah Pantai Carocok.
Bukit Langkisau
Bukit Langkisau merupakan salah satu objek wisata andalan kota Painan. Di bukit Langkisau ini kita akan diberikan suguhann pemandangan kota Painan dari ketinggian. Kita akan melihat dengan jelas alam Painan dari bukit ini.
Pastikan kendaraan kita dalam kondisi prima ketika kita akan menuju Bukit Langkisau, karena kita akan menghadapi tanjakan yang cukup curam untuk bisa tiba ke puncak bukit. Tapi setelah tiba di punca, semua akan terbalaskan dengan pemandangan indah yang kita liat dari sini.
Untuk menikmati objek wisata ini kita cukup membayar tiket masuk 5000 rupiah saja, ditambah ongkos parkir se-ikhlash nya.
Pemandangan dari Bukit Langkisau |
Pantai Carocok
Beberapa orang bilang pantai ini tak kalah dari Pantai Sanur yang ada di Bali. Hmm... bisa jadi.. karena sebenernya pantai ini memiliki perairan jernih dan pantai berpasir putih, kita masih bisa melihat ikan kecil yang berenang diantara karang.
Dalam kawasan Objek Wisata Pantai Carocok Painan ini Juga terdapat sebuah Pulau Batu Karang yang tersambung dengan ujung Bukit Langkisau.Yaitu Pulau Batu Kareta. Dahulu Pulau Batu Kareta dapat dicapai hanya Pada saat air laut Surut, akan tetapi sejak dibangunnya Jembatan oleh Pihak PEMKAB Pesisir Selatan Pulau Batu Kareta ini dapat dicapai kapan saja karna sudah terintegrasi dengan jembatan.
Dalam kawasan wisata ini kita bisa menikmati berbagai wahana yang disediakan. Ada banana boat, jet ski, donat dan perahu untuk sampai ke Pulau Cingkuk dimana semua wahana ini disediakan. Kita nggak usah ngebayangin harga yang biasa kita dapat di tempat lain yang kadang diluar jangkauan kocek kita. Disini wahana nya ditawarkan dengan murah.. kalau gak boleh dibilang murang banget. Padahal hari itu kita masih masuk di hari liburan Lebaran
Nih.. daftar harganya :
- Nyebrang ke Pulau Cingkuk : Rp 10,000 / orang
- Banana boat : Rp 20,000 / orang
- Donat boat : Rp 25,000/ orang
- Jetski : Rp 100,000 / orang selama 15-20 menit.
Murah nggak tuh ..?? dan untuk masuk ke kawasan ini kita hanya dikenai biaya parkir Rp 5000 dan tiket masuk Rp 5000 / orang.
Ini pantai emang indah banget, sayang pengelolaan pantai ini masih alakadarnya oleh pemerintah setempat. Pantainya juga saat ramai begini menjadi pantai lautan Pop Mie, sampai pop mie mengambang dimana-mana, malahan saat disana Saya melihat seorang ibu dengan santainya menceboki anaknya yang buang air besar di pantai, padahal disisi lain, ada anak-anak yang lain juga sedang bermain air dipantai. Itu belum seberapa.. setelah selesai membersihkan si anak, dengan santai dan tanpa rasa dosa sedikitpun si Ibu membuang popok itu ke pantai. Entah sudah sampai di laut mana popok itu sekarang.. atau sudah dipakai bantal sama si ikan.
Itulah masyarakat kita, yang kalau masalah kebersihan masih sangat rendah tingkat kesadarannya.
Jajanan Kuliner Padang
Kalau kita bicara kota Padang atau Ranah Minang, terus bicara makanan khas nya, maka pastilah tidak jauh dari Kripik Sanjay dan makanan Padang itu sendiri. Kesempatan yang sempit di kota Padang pun sebenarnya ingin kita manfaatkan untuk melihat sisi lain dari kuliner Padang, tidak hanya dua jenis makanan itu saja. Tapi karena moment nya memang masih momen lebaran, jadinya eksplorasi kuliner kita dikota ini sangat terbatas akibat dari masih banyaknya tempat makan yang tutup dikota ini.
Tapi ya... akhirnya kita masih sempat mengunjungi beberapa tempat kuliner yang katanya icon di kota Padang.
1. Es Durian 99
Bedanya es durian yang ada di Bandung dengan es durian di Padang adalah formatnya. Kalau kita biasa es durian itu bentuknya berupa buah durian utuh beserta bijinya dikombinasikan dengan susu kental manis dan es serut. Kalau di Padang duriannya sudah dihaluskan, bentuknya lebih seperti bubur durian, jadi jangan berharap dapetin biji duren seperti yang sudah kita kenal.
es duren |
Sebenarnya ada beberapa pilihan tempat es duren favorit di kota ini selain es duren 99 ada juga es duren Ganti Nan Lamo. Kalau dibandingkan dengan Ganti Nan Lamo, memang Es Durian 99 ini tempatnya tidak sebesar Ganti Nan Lamo, tapi Es Durian 99 pun tak kalah ramai pengunjungnya. Untuk satu Porsi Es Durian biasa harganya Rp 17,000
2. Kripik Sanjay Christine Hakim
Toko kripik balado Christine Hakim, berada di Jalan Nipah No.38. Kalau bicara toko kripik balado memang ini lah toko no. 1 di Padang. Toko ini tidak pernah sepi pembeli. Kerdus yang paling besar dan yang paling kecil siap untuk diisi kripik dan cemilan khas Padang lainnya yang kita pilih. Kalau lagi musim liburan maka bersiap-siaplah berjejalan di dalam toko.
Christine Hakim. |
Selain Christine Hakim, ada altertnatif lain untuk membeli oleh-oleh makanan khas Padang, yaitu toko Shirley. Lokasinya di Jl. Gereja no 36 Padang. Tokonya berada di lokasi Ruko dan agak lengang, untuk parkir kendaraan memang disini lebih nyaman dibanding dengan Christine Hakim.
Yaaa.. silahkan saja pilih sesuai selera.
Toko Shirley |
3. Sate Laweh
Lokasinya berada di jl.Pemuda di depan Plaza Andalas Padang. Katanya sate ini sate khas Pariaman. Ciri khasnya adalah bumbunya yang agak kemerahan. Tekstur bumbunya sih hampir sama, tapi aroma rempah sate pariaman ini lebih terasa.
Sate Ajo Laweh |
Walau bumbunya lebih merah dibandingkan dengan sate padang, tapi rasanya tidak terlalu pedas loh.. biasanya saja. Untuk satu porsi sate Ajo laweh ini dihargai Rp 18,000 saja.
4. RM Padang Lamun Ombak
Rumah makan ini katanya adalah salah satu rumah makan legendaris di Padang. Sehingga malam itu ketika saya jalan dengan sopir taksi dan bertanya tentang rumah makan yang favorit di Padang, maka supir taksi itu langsung menunjukan rumah makan ini sebagai tujuannya.
Rumah makan ini banyak gerainya, tapi yang saya tuju malam itu adalah gerai yang berlokasi di Jalan Kapten Sulaiman No. 99. Mungkin saya datang di waktu yang tidak tepat. RM ini sangat ramai, saya melihat dengan kondisi yang ramai seperti ini, rumah makan ini tidak bisa menjaga kwalitasnya dari segala hal. Kebersihan tidak terjaga, lantai kotor, ditambah saat itu cuaca hujan, tanah yang terbawa dari luar oleh pengunjung yang datang dengan sepatu basah terlihat berceceran di lantai, sampah tissue dan bekas makanan juga terlihat berceceran di lantai.
Saya datang dengan meja yang masih kotor dan menunggu cukup lama untuk di bersihkan. Ketika di sajikan hidangan nya pun ala kadarnya tidak disajikan semua, sehingga saya bingung makan apa saat itu. Pesan kopi susu pun sampai makanan saya sudah selesai tidak kunjung datang.
Entahlah... walaupun terkenal sebagai RM Padang no 1 di kotanya, saya tetap memasukan kategori Rumah makan ini dengan kategori " Not Recommended".
Entah mungkin kalau saya datang di waktu normal. Tapi sebagai rumah makan yang katanya no wahid di Padang, rumah makan ini seharusnya menjaga kwalitasnya dalam kondisi paling ramai sekalipun.
Sekilas Padang
Perjalanan kita ke Padang bisa dibilang diluar rencana awal, kita inginnya suatu saat ke Padang saat liburan biasa bukan saat lebaran, untuk menghemat biaya perjalanan saja dan waktunya bisa lebih luang. Tapi karena lebaran kali ini Nenek meminta Kita untuk segera pulang ke Padang, kayaknya kita gak mungkin ngelak lagi amanat itu terasa amanat terakhir disisa umurnya.
Berangkat dengan penerbangan paling pagi dari Jakarta, Garuda Indonesia GA160 dengan jadwal penerbangan 06:30. Lama perjalanan kita diudara kurang lebih sekitar 1.5 jam, Kita tepat mendarat di Bandara Minangkabau sekitar jam 08:00. Bnadara dengan arsitektur khas ranah Minang, yaitu atap tanduk kabau terlihat indah.
Sepertinya masalah transport Bandara adalah sama, kita sulit menemukan TAXI yang kita percaya untuk mengantar kita ke tujuan. Di kota kecil, taxi dengan lambang burung biru seringkali dilarang masuk bandara untuk menaikan penumpang, mereka masuk bandara hanya untuk drop penumpang saja.
Transport dari Bandara tidak sulit sebenarnya TAXI banyak tersedia disana. Taxi disini tidak hanya mobil sedan akan tetapi tersedia mobil sejenis Avanza. Untuk pengantaran luar kota katanya ada juga Travel dengan tarif tawar menawar.
Tujuan kita sebenarnya adalah Kota Painan, akan tetapi karena ada keluarga yang menjemput, kita akhitnya janjian ketemu di Kota Padang tepatnya di Pantai Panjang. Jarak bandara sampai kota Padang sekitar 15 km, tapi argo taxi kami pagiitu memang luar biasa berlari kencang, jadi sampai kota Padang kita harus ngeluarin ongkos sebesar RP 150,000.
Kota Padang tidak terlalu besar, yang menjadi Icon dari kota ini salah satunya adalah Pantai Padang. Katanya pantai ini merupakan favorit anak muda Padang untuk berkumpul dan kongkow. Pantai nya cukup indah, namun sayang sepertti pada umumunya masalah objek wisata di Indonesia adalah kebersihan. Pantai ini masih perlu ditingkatkan kebersihannya.
Di Padang sendiri, selain Pantai Padang masih ada beberapa destinasi wisata lainnya ada Pantai Air Manis, Jembatan Siti Nurbaya, ada Museum Aditya Warman dll. Sayang kita di Padang hanya untuk transit saja, jadi kita gak ada waktu untuk mendatangi objek wisata lainnya. Selain itu selama mengelilingi kota Padang kita masih bisa melihat sisa bangunan yang terkena dampak Gempa Besar di tahun 2009, termasuk hotel Ambacang yang sekarang sudah berganti nama dan sudah kembali berdiri tegak.
Lanjut nanti.. sedikit kuliner Padang..
Berangkat dengan penerbangan paling pagi dari Jakarta, Garuda Indonesia GA160 dengan jadwal penerbangan 06:30. Lama perjalanan kita diudara kurang lebih sekitar 1.5 jam, Kita tepat mendarat di Bandara Minangkabau sekitar jam 08:00. Bnadara dengan arsitektur khas ranah Minang, yaitu atap tanduk kabau terlihat indah.
Bandara Minangkabau |
Transport dari Bandara tidak sulit sebenarnya TAXI banyak tersedia disana. Taxi disini tidak hanya mobil sedan akan tetapi tersedia mobil sejenis Avanza. Untuk pengantaran luar kota katanya ada juga Travel dengan tarif tawar menawar.
Tujuan kita sebenarnya adalah Kota Painan, akan tetapi karena ada keluarga yang menjemput, kita akhitnya janjian ketemu di Kota Padang tepatnya di Pantai Panjang. Jarak bandara sampai kota Padang sekitar 15 km, tapi argo taxi kami pagiitu memang luar biasa berlari kencang, jadi sampai kota Padang kita harus ngeluarin ongkos sebesar RP 150,000.
Kota Padang tidak terlalu besar, yang menjadi Icon dari kota ini salah satunya adalah Pantai Padang. Katanya pantai ini merupakan favorit anak muda Padang untuk berkumpul dan kongkow. Pantai nya cukup indah, namun sayang sepertti pada umumunya masalah objek wisata di Indonesia adalah kebersihan. Pantai ini masih perlu ditingkatkan kebersihannya.
Pantai Padang |
Lanjut nanti.. sedikit kuliner Padang..